Cari Blog Ini

Sabtu, 24 Mei 2014

Peran Reseptor Purinergik Terhadap Pelepasan Insulin

Serabut purinergik adalah serabut saraf yang mengeluarkan Neurotransmiter (NT) berupa ATP atau Adenosin. Dahulu serabut ini disebut dengan serabut saraf NANC (Non Adrenergic Non Cholinergic). Serabut ini sekarang telah diterima luas keberadaannya dan diketahui berperan dalam berbagai fungsi fisiologis. Seperti halnya serabut saraf yang lain, setelah mengeluarkan NT ATP atau Adenosin maka ATP akan berikatan dengan reseptor purinergik tipe P1 atau P2. ikatan ini akan menimbulkan sinyal intrasel untuk memberikan pengaruh serabut saraf purinergik pada sel target.

Reseptor P1 dan P2 ternyata tidak hanya mampu mengenali NT dari serabut saraf purinergik, tetapi ia juga bisa mengikat ATP atau Adenosin yang terdapat disekitarnya meskipun dihasilkan oleh sel-sel selain sel saraf purinergik. Reseptor P1 dan P2 tersebar luas di tubuh manusia termasuk sel beta pankreas.

Pada saat insulin dilepaskan dari sel beta pankreas akibat penutupan Kanal Kalium, sejumlah ATP juga ikut dikeluarkan bersama insulin. ATP yang keluar akan berikatan dengan reseptor P2 di permukaan membran sel beta. setelah berikatan, maka akan terjadi aktifasi dari PLC (Phospho Lipase C) yang mengubah fosfatidil inositol bifosfat mejadi Diasil Gliserol dan Inositol trifosfat. Inositol trifosfat yang terjadi akan memobilisasi kalsium intrasel yang terdapat di retikulum endoplasma. Kalsium yang  dikeluarkan akan berikatan dengan Calmodulin. Ca Calmodulin yang terbentuk mengaktifkan MLCK (Myosin Ligth Chain Kinase) yang me-reorganisasi sitoskeleton sehingga insulin yang terdapat digranula penyimpanan akan terangkut keluar menuju membran sel sehingga insulin akan dikeluarkan dari sel beta pankreas.

Rujukan
Burnstock G, 2009, Purinergic signalling: past, present and future, Braz J Med Biol Res 42(1), 3-8 http://www.scielo.br/pdf/bjmbr/v42n1/7400.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar