Cari Blog Ini

Jumat, 16 Mei 2014

Peran C-Peptide Dalam Fisiologi Ginjal

Selama ini C-peptida hanya dipercaya sebagai zat yang inert (tidak mempunyai fungsi fisiologis terterntu). Tetapi berbagai publikasi ilmiah menunjukkan bahwa C-peptida berperan dalam fungsi filtrasi glomerolus dan reabsorbsi dari tubulus ginjal.

Diketahui bahwa pasien DM tp I yang dicirikan dengan ketiadaan insulin karena kerusakan sel beta pankreas (berarti juga ketiadaan C-peptida), pasien ini mengalami hiperfiltrasi dan peningkatan albuminuria. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan pemberian C-peptida, tetapi tidak membaik dengan pemberian insulin eksternal. 

Kemampuan C-peptida dalam fungsi normal ginjal dan kemampuannya memperbaiki kelainan hiperfiltrasi dan albuminuria pada pasien DM tp I diperantarai dengan ikatan antara C-peptida dengan reseptornya. Setelah berikatan maka akan terjadi aktifasi protein G intrasel. Protein G pada gilirannya akan mengaktifkan (membuka) pintu Ca melalui proses tertentu. Kemudian peningkatan Ca intrasel menyebabkan:
  1. aktifasi eNOS yang membentuk NO. Zat NO menyebabkan relaksasi otot polos pembuluh darah termasuk pembuluh darah glomerulus.
  2. aktifasi Ca protein phosphatase II B yang mengaktifkan enzim Na-K ATPase yang penting dalam transport molekul termasuk di ginjal.
Pustaka
Wahren J, Ekberg K, Johansson J, Henriksson M, Pramanik A, Johansson B, 2000, Role of C Peptide in Human Physiology, Am J Physiol Endocrinol Metab, 278, E759-68
http://ajpendo.physiology.org/content/278/5/E759.long

Tidak ada komentar:

Posting Komentar