Setiap patogen
mempunyai molekul tertentu yang berbeda dengan host sehingga dapat dikenali
oleh sistem imun melalui PRR (Pathogen Recognition Receptor). Molekul ini
disebut dengan PAMP (Pathogen Associated Molecular Pattern). PAMP pada virus,
bakteri dan jamur berikut PRR-nya telah diketahui. Akan tetapi PAMP pada cacing belum diketahui dengan sempurna,
sehingga dilakukan banyak penelitian untuk mencari berbagai molekul cacing yang
kemungkinan dapat berperan sebagai PAMP.
Telah diketahui bahwa cacing menghasilkan zat-zat yang
dikeluarkan dari tubuhnya. Berbagai jenis protein, lipid, glycan dan enzim
protease telah diidentifikasi sebagai parasite
secretory/excretory products yang
dapat dikenali oleh sistem imun. Selain parasite secretory/excretory
products, molekul permukaan cacing seperti chitin juga dapat dikenali oleh
sistem imun.
Bila terdapat molekul-molekul cacing
yang dikenali oleh basofil, maka molekul tersebut akan terikat oleh
basofil dengan tata cara tertentu.
Berbagai mekanisme pengikatan molekul cacing dengan basofil telah diketahui.
- Molekul cacing dapat berikatan dengan basofil melalui IgE dengan cara non spesifik antigen, yakni dengan ikatan molekul cacing dengan rantai samping karbohidrat dari IgE. Pada proses ini molekul cacing berfungsi sebagai super alergen.
- Ikatan antara protease cacing dengan PAR-Like Receptor (Protease Activated Receptor).
- Ikatan antara glycan-binding proteins (GBPs) dengan helminth glycans.
- Ikatan antara molekul cacing dengan TLR.
- Ikatan antara molekul cacing dengan IgE yang spesifik.
Kemampuan basofil mengenal molekul
cacing diperlukan untuk mengawali aktifasi basofil. Setelah basofil
teraktifkan, maka ia akan mengekspresikan berbagai molekul dengan fungsi
tertentu dan mengeluarkan berbagai zat yang diperlukan untuk perlawanan
terhadap cacing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar